Kamis, 27 Maret 2014

Cerita Dibalik Proposal

Proposal itu tampak mengerikan, dan ternyata benar. Setenang apapun usahaku menghadapinya, tetap saja membuatku takut. Takut dengan semua kemungkinan yang buruk. Terlebih ketika melihat teman-teman berkutat dengan proposal mereka yang membuatku semakin takut. Aku takut semua tidak akan selesai tepat pada waktunya. 

Aku ingin semua berjalan dengan baik, tapi.. Pembimbingku jarang sekali ada di kampus. Bimbingan pun tak boleh disusul ke rumah. Ingin rasanya aku tidak peduli dengan semua. Tapi itu hanya membuatnya semakin buruk. Aku ingin semua berakhir dengan baik. 

Aku ingin menangis dan terus menangis. Tapi, aku berfikir bahwa menangis-pun tiada guna, tidak akan membantu apapun. Aku merasa pusing, dan hanya ingin makan. Ingin rasanya kuberendam di sebuah telaga yang dikelilingi pohon nan sejuk, mengambang diatasnya dan memandang langit biru dan awan putih yang bergerak ditiup angin. Aku ingin semua itu. Memandang langit biru nan kelam yang dihiasi bintik-bintik bintang yang gemerlap sambil memainkan gemercik air di kakiku. 

To be continued...