Kamis, 24 Maret 2011

Esai

Apa yang Bisa Mengalahkan Komunis?

     Komunis.Ya,setiap orang pasti pernah mendengar kata-kata itu.Apalagi Indonesia pernah dikacau-balaukan olehnya melalui suatu gerakan yang kita kenal dengan Gerakan 30 September/PKI (G 30 S/PKI).Banyak orang beranggapan bahwa komunis merupakan suatu paham yang tidak mempercayai adanya Tuhan,biadab,tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila terutama sila pertama.Namun sebenarnya,apa itu komunis?Komunis merupakan suatu paham atau usaha dalam lapangan politik yang bermaksud menghapuskan hak milik seseorang,sama rata dan sama rasa.
    Dari peristiwa G 30 S/PKI kita sudah tahu bagaimana sifat seorang komunis.Dari peristiwa itu,tampak bahwa rata-rata komunis bersifat keras,bergerak cepat,berfikir secara kritis,selalu waspada,suka mengadu domba,agak individualis,dan masih banyak lagi yang mungkin tidak saya ketahui.
    Dalam sebuah drama yang berjudul,"Pembenci Matahari" karangan Rahman Arge,yang dilahirkan di Makasar,17 Juli 1935 juga dijelaskan bagaimana sifat komunis.Dalam drama tersebut watak komunis digambarkan oleh tokoh Marno dan melalui cerita Amal mengenai pembunuhan orang-tuanya.
    Tema dasar dari drama "Pembenci Matahari" adalah kekejaman komunis tidak mampu mengalahkan kebaikan.Dari sisi politik,komunis sangat tidak diinginkan,karena komunis terkenal individualis.
    Watak tokoh komunis didukung dalam kutipan dialog seperti berikut ini:
Marno : Ia sudah melangkah kemari,lihat tangannya pada keris.(Mencabut pistol.Joni mencegahnya).
Dari dialog yang diucapkan oleh Marno tersebut(yang merupakan orang komunis),tampak bahwa komunis itu selalu waspada atau hati-hati.Hal itu terlihat dari Marno yang segera mencabut pistolnya ketika melihat tangan Amal yang memegang keris.Ia mencegah kemungkinan dirinya bisa terbunuh oleh kerisnya Amal.
    Lalu pada dialog berikut:
Marno : (Seperti berkelakar,tapi di balik kelakarnya itu bersembunyi suatu kecurigaan yang sejak
              tadi dipendam).Kalu di antara kami berdua ini ada orang komunis,bagaimana sikap 
              saudara?Ini umpama.
Dari perkataan Marno itu,tampak bahwa ia bersikap waspada.Hal itu diperkuat dengan perkataannya yang berusaha mengorek informasi mengenai kebencian Amal pada komunis.Bila hal itu memang iya,maka Marno bisa bersiap-siap untuk pergi menyelamatkan diri dari kebencian atau dendam Amal pada komunis.Lalu,Amal menceritakan kenangan pahinya akan kekejaman komunis yang telah membunuh kedua orang-tuanya.
Mendengar hal itu,Marno pun permisi keluar untuk memeriksa motor mereka.Seperti pada dialog:
Marno : (Berdiri).Menyedihkan sekali....
             (Kepada Amal).Saudara Amal,saya permisi sebentar.Mau periksa motor itu.(kepada Joni) Aku
             ke  sana dulu...
Sikap waspada yang dimiliki komunis juga tampak pada kutipan dialog berikut:
Marno : Bagiku telah jelas bahwa sahabatmu itu dapat mencelakakan kita.(Mau pergi tapi Joni menangkap
              pangkal tangannya).
juga pada dialog:
Marno : Mau  fikir-fikir apakah kita berangkat malam nanti atau sekarang juga.
Dari kutipan-kutipan dialog itu,jelaslah bahwa komunis bersikap sangat waspada,dan berfikir kritis,karena ia sudah bisa membaca situasi yang dalam hal ini situasi yang dapat mencelakakan mereka.Lalu,ia langsung berfikir untuk berangkat sekarang atau malam nanti.
    Sifat lain yang dimiliki oleh komunis adalah agak keras dan kejam.Seperti pada kutipan dialog berikut:
Joni     : (Meloncat untuk menahan Amal yang hendak ditembak Marno).Jangan,Amal.(Bersamaan
              dengan itu pistol Marno meletus dan badan Joni tersentak lalu roboh ke depan tepat
              merangkul tubuh Amal.Pelan-pelan tubuh Joni longsor ke bumi).
Marno :(Kaget).Kenapa mesti engkau,Joni....kenapa?(Sedikit linglung?Tapi kemudian ia jadi seperti
             menemukan fikiran lain.Dan ia nampak lega oleh pikiran ini) 
             Tapi ya,ya..memang akhirnya mesti begini.Nasib seorang dari "kelas ragu-ragu" mesti
             berakhir begini.(Dengan sinismenya yang kelu).Akupun telah kehilangan beban....(Membalik
             mau pergi.Tapi Amal meneriakinya).
Amal   : Engkau tak kan lolos!
Marno : (Tertegun dari langkahnya.Kemudian menolek kepada Amal dengan ketawa dingin).
              Terima kasih engkau telah membantu aku mengingat apa yang aku lupakan.Engkau!
              Membidik Amal).Kok sampai aku lupakan engkau....(Terdengar tembakan,dua kali berturut-
              turut.Marno roboh ke tanah.Mati.Tembak-tembakan itu dari Joni).
Dari dialog tersebut,tampak bahwa komunis bersifat sangat kejam.Ia yang tidak sengaja menembak temannya tidak meras a bersalah sedikit pun.Ia menganggap bahwa temannya(Joni) merupakan beban dan sekarang ia sudah lega.Tidak puas telah membunuh temannya,ia juga mau membunuh orang yang hendak melaporkan kejahatannya.
    Walaupun punya banyak sifat yang tidak patut kita tiru,namun ada beberapa yang bisa ditiru,seperti sikap waspada,berfikir kritis.Itulah yang bisa kita tiru untuk masa depan bangsa.
    Selain itu,ada lagi sifat yang tidak baik kita tiru dari drama tersebut,yaitu bohong(sifat menutp-nutupi sesuatu).Seperti pada kutipan dialog:
Amal : (Dengan tenang)Maafkan saya Thalib apabila aku terus terang mengatakan apa yang aku ketahui,...
           bahwa pasti engkaulah orangnya....
Joni   : Kenapa tanya begitu,Amal?
Amal : Kau masih seperti dulu,Talib.Tidak terang-terangan...
Memang sifat bohong tidak baik,karena suatu saat pasti akan terbongkar.Katakanlah,meski itu pahit,namun terkadang memang kita harus menuupi sesuatu.Tapi alangkah baiknya kaluau kita bersikap jujur karena Tuhan suka pada makhuknya yang jujur.
    Lalu,sifat seperti apa yang harus kita miliki?Sebenarnya,banyak sekali sifat yang mesti kita miliki.Seperti beberapa sifat komunis yang telah disinggung di atas.Sifat menjunjung persahabatan,taat,baik,mau membantu orang yang membutuhkan,bijak,dan lain-lain.Seperti pada kutipan dialog:
Joni   :Ya,seperti dulu juga.Ketika engkau kukatai Buntal dan engkau buru aku ke tengah laut dengan keris
           terhunus.Lalu datang seekor hiu kepadaku....Aku tahu pasti ikan pembunuh itu telah menetapkan aku
           sebagai mangsanya.Tapi kau yang ambil resiko.Meluputkan aku dan membiarkan pahamu dirobek
           ikan itu.
Dari kutipan tersebut,tampak bahwa seorang sahabat yang baik rela membantu temannya yang sedang terancam bahaya.Dan tampak dari perkataan Amal yang mengatakan bahwa dendam itu tidak baik,tapi lebih baik bila kita jangan saling membenci.Juga kita harus bicara apa adanya,meskipun itu pahit.Karena itu lebih baik.
     Kita juga harus memiliki sifat yang bijak dan mengarahkan teman kita pada jalan yang benar.Seperti pada cerita "Pembenci Matahari".Sahabat yang baik mau mengarahkan kita ke jalan yang baik,bukan malah megikuti kehendaknya.Kita sebagai generasi muda juga harus konsisten dengan hal yang kita ambil.Dari drama Pembenci Matahari,tampak bahwa kemantapan seseorang dalam membela kebenaran membawa suatu hikmah yang baik.untuk diri kita,baik secara langsung ataupun tidak langsung.Dan pada akhirnya,orang jahat yang benar-benar ingin bertaubat akan  menempuh jalan yang benar dan diridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa.Sedangkan orang jahat akan kalah dengan kebaikan.










           

   








           

   






  

Senin, 21 Maret 2011

Pembenci Matahari

Identitas Buku
Judul buku : Saastrawan Bicara Siswa Bertanya
Sub Judul : Pembenci Matahari
Pengarang : Tim Eukatif
Sub Pengarang : Rahman Arge
Penerbit : Horison Kaki Langit
Tahun Terbit : 2006
Jumlah halaman : iv + 143 halaman
Sub halaman : halaman 43-60(17 halaman)

Sinopsis cerita:

Pembenci Matahari

Di pinggir pantai,tepatnya di pinggir sebuah kapal,Marno dan Joni tampak menunggu sesuatu.Di sisi lain,yakni dari sebuah gubuk muncullah Amal.Ia tertegun dekat pintu beranda dan memperhatikan perahu dimana Joni dan Marno berada.Marno terlihat agak cemas dan merasa bahwa Amal,sahabatnya Joni agak curiga kepada mereka.Amal pun mulai melangkah mendekat,tangannya tengah memegang keris dan bertanya bahwa siapa mereka sesungguhnya.Marno lekas mencabut pistolnya,namun Joni mencegahnya karena Amal belum tahu siapa mereka sebenarnya.Lalu Joni berusaha mengingatkan Amal bahwa dia adalah Mutalib,sahabat lamanya.Amal pun tertawa dengan penuh gembira dan memeluk Joni karena sudah lama tak bertemu.Joni lalu memperkenalkan Marno pada Amal dan kemudian mereka berjabat-tangan.Amal lalu mengajak mereka ke beranda.Joni terus memandangi kaki amal yang agak pincang karena menolongnya.

Di beranda,mereka berbincang-bincang melepas rindu dan mengenang masa lalu mereka.Mereka berbicara mengenai pengorbanan yang dilakukan oleh Amal yang merelakan pahanya dirobek oleh hiu untuk menolong Joni.Tapi Amal masih rendah hati.Joni berdiri dan mau masuk gubuk karena hari sudah hampr pagi.Joni tidak mau merepotkan Amal yang dikiranya tinggal sendiri.Namun Amal menjelaskan bahwa ia tinggal dengan adiknya yang tengah sakit.Lalu mereka mengenang lagi masa-masa yang mereka lewati dulu.Dimana Ibunya Amal sering memberi mereka ketan dan tongkol kering tiap pulang subuh.Kemudian Joni bertanya perihal keberadaan orang-tua Amal.Amal pun menjawab bahwa orang-tuanya telah meninggal oleh komunis.Amal pun bertanya mengapa mereka bisa sampai di sana.Namun Joni menjawab bahwa itu hanya sebuah kebetulan,karena motor mereka mogok.

Tiba-tiba Marno memotong dan bertanya pada Amal apakah ia sangat membenci komunis.Tapi Amal hanya tersenyum.Baginya,sebaiknya kalau manusia itu jangan saling membenci.Joni pun mendelik pada Marno.Marno merasa agak curiga,lalu bertanya umpama salah satu dari mereka ada komunis,bagaimana sikap Amal?Marno dan Amal lalu tertawa,tapi Joni terus mendelik kepada Marno.Joni pun tertawa dan menjawab kalau yang komunis harus dibunuh.Namun.Amal berfikir lain.Ia berkata bahwa bila salah satu dari mereka komunis,sudah dari tadi ia mati.Komunis tidak akan buang-buang kesempatan.Ia membuka baju dan memperlihatkan bekas luka pada perut sebelah kiri yang disebabkan oleh pamannya sendiri.Karena Amal tahu kalau orang-tuanya mati dibunuh ole komunis dan salah satunya adalan Pamannya itu.Namun sebelum bacokan yang kedua,Amal lebih dulu menghunus jantung pamannya dan pamannya mati.Sayangnya,semua pembunuhan itu,termasuk kematian orang-tuanya disaksikan oleh adiknya yang meninggalkan trauma.Amal juga berpendapat bahwa di antara mereka tidak ada yang komunis,karena setidak-tidaknya setelah ia bicara,ia akan ditembak mati oleh komunis itu.Mendengar hal itu,Marno permisi keluar untuk memeriksa motor.Lalu Joni mengejarnya dan berkata bahwa kelakarnya tadi memancing reiko.Marno berfikir untuk berangkat sekarang atau malalm nanti.Tapi Joni memerintahkan untuk berangkat nanti malam.

Joni kembali ke gubuk Amal.Lalu mereka berbicara mengenai Isah,adiknya Amal.Hari menjelang siang dan Joni memakai kaca-mata hitam dari saku jaketnya dan Amal melangkah ke arah pohon kayu yang sudah mati.Amal hendak mengatakan sesuatu yang pelik.Amal bertanya mengapa mengapa Joni mengganti namanya yang Mutalib menjadi Joni.Namun Joni mengatakan bahwa itu hanya sebuah nama sebutan.Amal pun berpendapat bahwa Joni masih seperti dulu,tidak terang-terangan.Amal pun akhirnya bercerita tentang patroli yang mencari penyelundup yang ber....Sebelum sempat Amal menyebut namanya,Joni mengaku bahwa Dialah penyelundup itu.Lalu Amal menasehatinya untuk bertaubat tapi Joni tidak mau.Ia tidak mau seperti Amal yang tidak kaya-kaya dengan pekerjaannya itu.Joni pun melangkah jauh dan hendak memberi emas sebagai oleh-oleh namun Amal menolak.Amal kasihan pada Thalib karena tidak bahagia sebagai makhluk Tuhan yang termulia di bumi ini.Amal percaya bahwa ia masih berhadapan dengan manusia.Amal percaya bahwa Joni masih bisa berubah,tidak seperti pamannya.Namun Joni tetap tidak mau  menyerah.Lalu Amal terpaksa harus melawan,tidak dengan senapan namun dengan sebuah kentongan yang dapat memanggil seluruh warga yang baru pulang dari laut.

Tiba-tiba datang Marno dan langsung mengancam Amal untuk beranjak dari kentongan itu.Atau tidak,Amal akan ditembak.Namun,Amal tetap berpendirian pada kebaikan,ia tak mau beranjak.Ia berkata bahwa suara tembakan juga mampu memanggil warga.Lalu,Marno langsung menembak ke arah Amal.Tapi,peluru tidak mengenai Amal melainkan mengenai Joni,karena Joni menyelamatkan Amal.Amal jatuh ke tanah.Lalu Marno pergi.Kemudian Amal menyahuti Marno dan Marno berbalik untuk menembak Amal.Namun,sebelum sempat Marno menembak Amal,Joni lebih dulu menembak Marno dengan dua kali tembakan.Joni pun berkata bahwa ia iri pada Amal yang selalu  baik dan berkata pula bahwa Marno adalah komunis.Jasa Joni takkan Amal lupakan.Joni merasa perih pada lukanya.Joni merasa ia sudah dekat dengan maut.Ia minta dilepaskan kaca-matanya.Joni rindu pada matahari juga wajah Amal.Lalu mata Joni terbuka lebar dan Amal menutupnya.Amal menahantangis di hatinya.Semoga Tuhan mengulurka Tangan-Nya menjemput datangmu,sahabatku.Lalu Amal ke kentongan dan memukulnya dengan keras secara berulang-ulang.