Rabu, 05 November 2014

Marry with Werewolf



Namaku Joan Albertica. Well, aku menjalani hari-hariku seperti biasa, sekolah, bermain, bercanda, yaa.. seperti anak-anak lainnya. Tiba-tiba, di malam menjelang hari ulang-tahunku yang ke-18, aku merasakan sesuatu yang ganjal pada diriku.. aku bisa merasakan hal-hal aneh, seperti roh halus, sedikit mantera, dan bertambah kuat, seperti halnya film-film fiksi yang kita tonton.
“ Anugerah yang diberikan pada anak pertama yang berjenis kelamin perempuan, yang didapat secara turun-temurun “, semacam itulah..
Keesokan harinya, aku merayakan ulang-tahunku di rumah, sekedar pesta sederhana bersama teman-teman. Betapa senangnya aku waktu itu.. Setelah pesta, aku diajak berkeliling bersama teman-teman. Aku menikmati indahnyahari, tepat dihari ulang-tahunku yang begitu indah. Aku merasa melayang-layang saking bahagianya, udara yang hangat, langit yang cerah, pepohanan serta udara yang sejuk, dan tentunya keindahan alam yang telah diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk makhluk tercinta-Nya.
            “ How happy I am today, God J”.
Malampun mulai menampakkan dirinya, aku sudah mandi dan merasakan kesegaran dan wangi yang menawan. Alu lelap dalam tidurku yang nyaman. Tiba-tiba, ada suara orang minta tolong di sunyinya malam kala itu. Ternyata, ada 1 orang yang meninggal. Tanpa sebab, tanpa tau siapa yang melakukan hal tersebut.. ia benar-benar meninggal dengan cara yang aneh, dengan darah yang berkucuran, namun tidak ada tanda-tanda sayatan pisau, atau benda lainnya. Hanya ada semacam lubang di tangannya.
Aku sangat terkejut, ternyata yang meninggal itu adalah kerabatku sendiri. Aku-pun merasa aneh dengan kejadianini.. tanpa fikir panjang, aku kembali tidur, menuju tempat tidur yang empuk dan nyaman.
Bulan purnama datang! Disinilah petualanganku dimulai. Tanpa sadar, aku tidur sambil berjalan, menuju gelapnya malam yang dingin dan mencekam.. suara owl dan longlongan beberapa serigala.. “ Auuuuuuuuuuuuu.. “
Aku-pun terbangun dan mendapati diriku berada di kegelapan malam yang sunyi, dingin, dan sendirian. Aku ketakutan sekaligus bingung.
            “ Dimana aku?”
Ingin rasanya menjerit, namun mulut ini terkatup dengan rapat, dan tak dapat mengeluarkan sepatah kata-pun.
Aku berlari tak tentu arah, yang jelas aku ingin keluar dari tempat ini. Tempat yang mengerikan dengan banyak pohon di sekitarku.. Aku baru sadar, aku berada dihutan sekarang.

Tidak ada komentar: